Ajaran kepemimpinan dalam setiap agama pasti ada, dimana seorang pemimpin agama diceritakan menjadi seorang raja yang arif dan bijaksana. Dalam hal ini cerita semacam ini dalam agama lain (maaf-non Hindu) lebih menegaskan bahwa dengan memeluk agama itu, maka raja/pemimpin tersebut akan sukses menjadi seorang pemimpin. Dengan tolak ukur pemahaman agama digunakan sebagai sarana/alat memicu sebuah konflik penaklukan atas sebuah wilayah. Hal tersut sangat miris, karena tujuan tertentu mengkambing hitamkan agama sebagai dasar. Namun, itu dulu pada zaman yang berbeda. Sekarang dalam perkembangan ke depan, mari kita bersama-sama menggunakan ajaran agama dengan bijak sebagai landasan budi pekerti dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara. Menjalin hubungan baik dengan Tuhan; dengan Lingkungan; dan dengan masyarakat sebagai mahkluk sosial.
Dalam Hindu seorang pemimpin harus bisa
mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara dengan baik, dengan meniru
sifat kepemimpinan sperti Rama Dewa, Dharma Wangsa/Yudhistira, Bhisma,
Raja Haricandra dan di zaman sekarang seperti tokoh Mahatma Gandhi.
Pemimpin yang baik dan bijaksana yang patut ditiru dan menjadi tauladan
adalah pemimpin yang mampu menerapkan ajaran kepemimpinan dalam Asta
Bratha. Namun, sebelum kita membahas tentang Asta Bratha, ada baiknya
kita bahas sedikit tentang pemimpin dan kepemimpinan.
Pemimpin artinya orang yang memimpin suatu perkumpulan atau suatu organisasi guna untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Organisasi ini pemimpin sebagai penggerak, pengatur dan sebagai kepala dalam suatu organisasi atau golongan yang disesuaikan dengan kondisi dan kepentingan kelompoknya masing-masing.
2. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan artinya kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain guna diajak bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Sifat-Sifat Dasar seorang Pemimpin
Seorang pemimpin sukses hendaknya memeliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Dapat menarik simpati lingkungan dengan sikap yang simpatik;
- Mempunyai pribadi yang baik dan berwibawa yang tinggi;
- Mempunyai kekuatan mental (rohani) dan jasmani yang kuat;
- Mempunyai keyakinan akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan;
- Mempunyai kemampuan yang membina semangat dan gairah kerja;
- Mempunyai kemampuan dalam bidang yang dipimpinnya;
- Memiliki keteguhan imam dalm melaksanakan prinsipnya; dan
- Sanggup mengambil suatu keputusan.
Jadi berdasarkan sifat-sifat seorang
pemimpin tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin
merupakan faktor yang sangat erat menentukan lancar atau seretnya suatu
organisasi atau sukses tidaknya suatu organisasi. Kualitas seorang
pemimpin yang sukses itu mampu mengelola, mengantisipasi perubahan yang
mendadak, mengoreksi kelemahan atau dengan mengambil langkah-langkah
yang sangat bijaksana.
Dengan model ini seorang pemimpin harus bisa mencari bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Jadi pemimpin itu
merupakan kunci sukses bagi keberhasilan suatu organisasi dalam
mewujudkan visi dan misinya. (selanjutnya part 2)
0 komentar:
Post a Comment
Mari kita saling berkomentar. Jika kalian suka dengan artikel ini, ayo kita "Share" untuk membagikan informasi ini kepada sobat yang lain agar lebih bermanfaat. Terima kasih, Salam Blogger . . .