Sunday, October 18, 2015

PENGERTIAN CLOUD COMPUTING, FOSS DAN LINUX BESERTA CONTOH STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN

Nama / NIM : I Gusti Ngurah Made Ardika / 1404505096
Jurusan / Fakultas / Perguruan Tinggi : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah : E-Application/E-Business
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT


1. CLOUD COMPUTING
Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media sosial.
a. Pengertian Cloud Computing
Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
b. Manfaat Cloud Computing
Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.
§  Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual
§  Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll
§  Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
§  Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.
c. Layanan Dalam Cloud Computing
§  Software as a Service (SaaS)
Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSNMessenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat. Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yangditawarkan.
§  Platform as a Service (PaaS)
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS). Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-  server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat diatasnya. Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS. Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure danAmazon Web Services.
§  Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluanseperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as aService (IaaS). Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS,aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on- premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
d. Perbedaan 3 Layanan Cloud Computing
Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer. Konsumen benar-benar hanya mengkonsumsi aplikasi yang disediakan.Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya. Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk Operating System keatas. Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
e. Model Deployment Cloud Computing
Ada 4 (empat) model deployment pada cloud computing :
§  Public Cloud : layanan cloud dapat diakses oleh siapa saja (Public). Layanan Public Cloud ada yang berbayar dan ada yang gratis. Pengguna Public Cloud pada umumnya adalah masyarakat umum. Kelebihan menggunakan Public Cloud, pengguna tidak perlu pusing memikirkan biaya investasi, penyediaan infrastruktur dan sumber daya manusia agar layanan bisa terus berjalan. Data juga dapat mudah disimpan dan diakses selama terkonkesi dengan internet. Kekurangannya memerlukan akses internet yang memadai dan sangat bergantung dengan penyedia layanan.
§  Private Cloud : layanan cloud hanya dapat diakses oleh orang/organisasi tertentu saja (Private). Model ini banyak diterapkan pada lingkungan pendidikan atau perusahaan. Kelebihan paling utama dari Private Cloud adalah kerahasiaan data. Jika Private Cloud ini diimplementasikan pada jaringan intranet maka dapat menghemat biaya dan aksespun lebih cepat. Kekurangannya memerlukan biaya investasi infrastruktur dan sumber daya manusia.
§  Community Cloud : layanan cloud yang dikembangkan oleh komunitas yang memiliki kepentingan atau tujuan yang sama. Misalnya komunitas atau asosiasi perguruan tinggi di Indonesia membangun layanan cloud yang berisi data dan aplikasi untuk lingkungan pendidikan.
§  Hybrid Cloud : layanan cloud yang merupakan gabungan dari Private Cloud, Public Cloud, dan/atau Community Cloud. Misalnya sebuah perusahaan menggunakan gabungan Private dan Public Cloud, aplikasi dan data-data yang tidak rahasia atau ditujukan untuk konsumen ditempatkan pada Public Cloud sementara untuk aplikasi dan data yang sangat sensitif ditempatkan pada Private Cloud.
2. LINUX
Software sistem operasi open source yang gratis untuk disebarluaskan di bawah lisensi GNU. Linux merupakan turunan dari unix dan dapat bekerja pada berbagai macam perangkat keras koputer mulai dari inter x86 sampai dengan RISC. Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program.
3. FOSS
Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya.  Free/Open Source Software (FOSS) atau perangkat lunak bebas dan open source (PLBOS) telah menjadi sebuah fenomena internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, FOSS mengalami perubahan besar dari sebuah kata yang relatif tidak dikenal menjadi sebuah kata popular terbaru. Namun, istilah FOSS tetap belum mudah dipahami mengingat FOSS merupakan konsep baru, misalnya apa saja pengertian FOSS dan apa saja cabang atau jenis-jenisnya. Bab-bab selanjutnya berikut ini memberikan penjelasan yang baik tentang fenomena FOSS, filosofinya, perbedaannya dengan program yang  bukan FOSS, dan metoda pengembangannya.
Model pengembangan FOSS adalah unik, dan menjadi sukses karena muncul bersamaan dengan berkembangnya internet dan efeknya yang luar biasa di bidang komunikasi. Analogi Katedral dan Bazar digunakan untuk  membedakan model pengembangan FOSS (Bazar) dengan metode pengembangan perangkat lunak tradisional (Katedral).
Pengembangan perangkat lunak tradisional diibaratkan dengan cara katedral dibangun pada masa lalu. Kelompok kecil tukang batu secara hati-hati merencanakan sebuah desain dalam tempat yang terisolasi, dan  segala sesuatunya dibuat dalam sebuah usaha tunggal. Sekali katedral berhasil dibangun, maka dianggap  selesai, dan hanya sedikit dilakukan perubahan lanjutan. Perangkat lunak secara tradisional dibuat dengan gaya yang serupa itu. Sekelompok pemrogram bekerja dalam suatu isolasi (misalnya di sebuah perusahaan), dengan perencanaan dan manajemen yang hati-hati, hingga bekerjaanya selesai dan program dirilis ke publik. Sekali dirilis, program dianggap selesai, dan selanjutnya hanya ada pekerjaan terbatas untuk program itu.
CONTOH STUDI KASUS
Sebuah perusahaan swasta ingin melakukan migrasi dan integrasi sistem di bidang IT. Motivasinya adalah efisiensi biaya tanpa mengurangi produktifitas. 3 hal yang ingin mereka lakukan adalah
a. Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi dan sistem operasi)
b. Belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriate)
c. Optimalisasi teknologi jaringan
Menurut saya, saran yang dapat diberikan dalam perusahaan ini adalah melakukan optimalisasi teklonogi jaringan dengan menggunakan jaringan cloud computing dalam pemodelan deployment cloud computing yang dapat diterapkan dalam perusahaan swasta tersebut adalah model Hybrid cloud yang merupakan penggabungan dari private cloud danpublic cloud. Ini dapat memudahkan pengelolaan keamanan dan data. Dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dapat menggunakan FOSS (software ) dan Linux (sistem operasi).Dikarenakan FOSS dan Linux memberikan kebebasan mendapatkan kode, editing, dan pengembangan perangkat lunaknya, ini dapat setidaknya menipiskan pengeluaran pada perusahaan tersebut dan dapat menipiskan pembiayaan tenaga kerja . Perusahaan dapat melaksanakan integrasi dan migrasi teknologi sehingga perusahaan hanya memanggil beberapa tenaga kerja untuk mengontrol penggunaan teknologi yang telah dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka
[1] Nomita Amalia,Rizky.2011.”Cloud Computing”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://rizky-n-a-fst08.web.unair.ac.id/artikel_detail-38373-Umum-cloud%20computing.html
[2] Anggi,Fersisilia.2014.”Pengertian, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Cloud Computing”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
[3] Amin,Musa.2015.”Pengenalan Cloud Computing”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://musaamin.web.id/pengenalan-cloud-computing/
[4] Barkah,Muchammad.2013.”Pengertian Linux Sejarah Linux”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://barkahtroox.blogspot.com/2013/02/pengertian-linux-sejarah-linux.html
[5] Agus Eka  Pratama, S.T.,M.T, I Putu.2014.”Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.Bandung : Informatika


BERKOMENTARLAH YANG SANTUN, JANGAN SPAM, AYO BERKOMENTARLAH DISINI. . .

Ditulis Oleh : Unknown ~ Mari Berbagi dan Belajar Bersama

Artikel PENGERTIAN CLOUD COMPUTING, FOSS DAN LINUX BESERTA CONTOH STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ini diposting oleh Unknown pada hari Sunday, October 18, 2015. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

0 komentar:

Post a Comment

Mari kita saling berkomentar. Jika kalian suka dengan artikel ini, ayo kita "Share" untuk membagikan informasi ini kepada sobat yang lain agar lebih bermanfaat. Terima kasih, Salam Blogger . . .