Jurusan / Fakultas /
Perguruan Tinggi : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah : E-Application/E-Business
Dosen : I Putu Agus Eka
Pratama, ST., MT
1.
CLOUD COMPUTING
Cloud computing mungkin masih samar
terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital
kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari
seperti penggunaan email dan juga media sosial.
a.
Pengertian Cloud Computing
Secara umum, definisi cloud
computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet
(awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui
komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang
terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.Teknologi komputer berbasis
sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai
pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini
mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan
mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer
dengan akses internet.
b.
Manfaat Cloud Computing
Setelah penjabaran definisi singkat
diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna
selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat
manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.
§
Semua Data Tersimpan di Server Secara
Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud
adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu
server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud
Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi
menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll
karena semua telah tersedia secara virtual
§
Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan
dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing
seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll
§
Fleksibilitas dan Skalabilitas yang
Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas
dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan
bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat
dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa
perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT
kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk
menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat
menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
§
Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian
inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan
pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket
layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya
royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan
lewat komputasi berbasis Cloud.
c.
Layanan Dalam Cloud Computing
§
Software as a Service (SaaS)
Sebagai konsumen
individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui
Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSNMessenger. Contoh lain yang
cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang
merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita
mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft
CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup
hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft
CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui
internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita
juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita
benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya
dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata
lain, pay as you go, pay per use, per seat. Nah, semua layanan ini, dimana
suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang
pengguna, termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara
sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yangditawarkan.
§
Platform as a Service (PaaS)
Sering terjadi, suatu aplikasi software
yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita.
Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan
tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat
menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS). Pada PaaS,
kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema
database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di
server- server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri
menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka
secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem
operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi
yang kita buat diatasnya. Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS
juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen,
kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS,
lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita
membuat sebuah SaaS. Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita
sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan
Paas adalah Microsoft Azure danAmazon Web Services.
§
Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada kasus ketika konfigurasi yang
disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat
menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak
dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluanseperti ini, kita dapat
menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as aService (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti
prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia
layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan
OS,aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari
on- premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud
computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk
Virtual Private Server.
d.
Perbedaan 3 Layanan Cloud Computing
Perbedaan SaaS, PaaS
dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab yang dilakukan
oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer. Konsumen benar-benar
hanya mengkonsumsi aplikasi yang disediakan.Pada PaaS, penyedia
layanan cloud bertanggung jawab mengelola Networking hingga Runtime. Konsumen
memiliki kendali dan bertanggung jawab membuat aplikasi dan juga skema
database-nya. Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk
Networking hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk
Operating System keatas. Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan
arsitektur tradisional on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center
kita. Di sini kita bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking
hingga Application.
e.
Model Deployment Cloud Computing
Ada 4 (empat) model deployment pada cloud computing :
§
Public Cloud : layanan cloud dapat
diakses oleh siapa saja (Public). Layanan Public Cloud ada yang berbayar dan
ada yang gratis. Pengguna Public Cloud pada umumnya adalah masyarakat umum.
Kelebihan menggunakan Public Cloud, pengguna tidak perlu pusing memikirkan
biaya investasi, penyediaan infrastruktur dan sumber daya manusia agar layanan
bisa terus berjalan. Data juga dapat mudah disimpan dan diakses selama
terkonkesi dengan internet. Kekurangannya memerlukan akses internet yang
memadai dan sangat bergantung dengan penyedia layanan.
§
Private Cloud : layanan cloud hanya
dapat diakses oleh orang/organisasi tertentu saja (Private). Model ini banyak
diterapkan pada lingkungan pendidikan atau perusahaan. Kelebihan paling utama
dari Private Cloud adalah kerahasiaan data. Jika Private Cloud ini
diimplementasikan pada jaringan intranet maka dapat menghemat biaya dan
aksespun lebih cepat. Kekurangannya memerlukan biaya investasi infrastruktur
dan sumber daya manusia.
§
Community Cloud : layanan cloud yang
dikembangkan oleh komunitas yang memiliki kepentingan atau tujuan yang sama.
Misalnya komunitas atau asosiasi perguruan tinggi di Indonesia membangun
layanan cloud yang berisi data dan aplikasi untuk lingkungan pendidikan.
§
Hybrid Cloud : layanan cloud yang
merupakan gabungan dari Private Cloud, Public Cloud, dan/atau Community Cloud.
Misalnya sebuah perusahaan menggunakan gabungan Private dan Public Cloud,
aplikasi dan data-data yang tidak rahasia atau ditujukan untuk konsumen
ditempatkan pada Public Cloud sementara untuk aplikasi dan data yang sangat
sensitif ditempatkan pada Private Cloud.
2.
LINUX
Software sistem
operasi open source yang gratis untuk disebarluaskan di bawah lisensi GNU.
Linux merupakan turunan dari unix dan dapat bekerja pada berbagai macam
perangkat keras koputer mulai dari inter x86 sampai dengan RISC. Dengan
lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode
sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi
sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal
dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin
menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program.
3. FOSS
Menurut David Wheeler,
secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau
open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang
lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa
saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan
program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada
pengembang sebelumnya. Free/Open Source Software (FOSS) atau perangkat
lunak bebas dan open source (PLBOS) telah menjadi sebuah fenomena
internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, FOSS mengalami perubahan besar
dari sebuah kata yang relatif tidak dikenal menjadi sebuah kata popular
terbaru. Namun, istilah FOSS tetap belum mudah dipahami mengingat FOSS
merupakan konsep baru, misalnya apa saja pengertian FOSS dan apa saja cabang
atau jenis-jenisnya. Bab-bab selanjutnya berikut ini memberikan penjelasan yang
baik tentang fenomena FOSS, filosofinya, perbedaannya dengan program yang
bukan FOSS, dan metoda pengembangannya.
Model pengembangan
FOSS adalah unik, dan menjadi sukses karena muncul bersamaan dengan
berkembangnya internet dan efeknya yang luar biasa di bidang komunikasi.
Analogi Katedral dan Bazar digunakan untuk membedakan model pengembangan
FOSS (Bazar) dengan metode pengembangan perangkat lunak tradisional (Katedral).
Pengembangan perangkat
lunak tradisional diibaratkan dengan cara katedral dibangun pada masa lalu.
Kelompok kecil tukang batu secara hati-hati merencanakan sebuah desain dalam
tempat yang terisolasi, dan segala sesuatunya dibuat dalam sebuah usaha
tunggal. Sekali katedral berhasil dibangun, maka dianggap selesai, dan
hanya sedikit dilakukan perubahan lanjutan. Perangkat lunak secara tradisional
dibuat dengan gaya yang serupa itu. Sekelompok pemrogram bekerja dalam suatu
isolasi (misalnya di sebuah perusahaan), dengan perencanaan dan manajemen yang
hati-hati, hingga bekerjaanya selesai dan program dirilis ke publik. Sekali
dirilis, program dianggap selesai, dan selanjutnya hanya ada pekerjaan terbatas
untuk program itu.
CONTOH
STUDI KASUS
Sebuah
perusahaan swasta ingin melakukan migrasi dan integrasi sistem di bidang IT.
Motivasinya adalah efisiensi biaya tanpa mengurangi produktifitas. 3 hal yang
ingin mereka lakukan adalah
a. Efisiensi
biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi dan sistem operasi)
b. Belanja
tenaga kerja, khususnya asing (expatriate)
c.
Optimalisasi teknologi jaringan
Menurut saya, saran yang dapat diberikan dalam perusahaan ini
adalah melakukan optimalisasi teklonogi jaringan dengan menggunakan
jaringan cloud computing dalam pemodelan deployment cloud computing yang dapat diterapkan
dalam perusahaan swasta tersebut adalah model Hybrid cloud yang
merupakan penggabungan dari private cloud danpublic cloud. Ini dapat memudahkan pengelolaan keamanan dan data. Dalam
meningkatkan efisiensi perusahaan dapat menggunakan FOSS (software ) dan
Linux (sistem operasi).Dikarenakan FOSS dan Linux memberikan
kebebasan mendapatkan kode, editing, dan pengembangan perangkat lunaknya, ini
dapat setidaknya menipiskan pengeluaran pada perusahaan tersebut dan dapat
menipiskan pembiayaan tenaga kerja . Perusahaan dapat melaksanakan
integrasi dan migrasi teknologi sehingga perusahaan hanya memanggil beberapa
tenaga kerja untuk mengontrol penggunaan teknologi yang telah dimiliki oleh
perusahaan tersebut.
Daftar
Pustaka
[1] Nomita Amalia,Rizky.2011.”Cloud Computing”.Diakses
Pada 8 Maret 2015.http://rizky-n-a-fst08.web.unair.ac.id/artikel_detail-38373-Umum-cloud%20computing.html
[2] Anggi,Fersisilia.2014.”Pengertian, Manfaat, Cara Kerja
dan Contoh Cloud Computing”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
[3] Amin,Musa.2015.”Pengenalan Cloud
Computing”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://musaamin.web.id/pengenalan-cloud-computing/
[4] Barkah,Muchammad.2013.”Pengertian Linux Sejarah
Linux”.Diakses Pada 8 Maret 2015.http://barkahtroox.blogspot.com/2013/02/pengertian-linux-sejarah-linux.html
[5] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T,
I Putu.2014.”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.Bandung : Informatika
0 komentar:
Post a Comment
Mari kita saling berkomentar. Jika kalian suka dengan artikel ini, ayo kita "Share" untuk membagikan informasi ini kepada sobat yang lain agar lebih bermanfaat. Terima kasih, Salam Blogger . . .